Musim Layang-layang, Warga Aceh Selatan Munculkan Aneka Warna dan Gambar Hiasi Langit

author
Sudirman Hamid

Kemarin, Pukul 21:11 WIB

Musim Layang-layang, Warga Aceh Selatan Munculkan Aneka Warna dan Gambar Hiasi Langit
Geulayang Aceh, sedang digandrungi penggemar. INFORakyat.co/Istimewa.
“Tradisi hiburan dan permainan rakyat, berupa Geulayang sudah turun-temurun berlangsung, khusus Aceh memiliki ciri khas tersendiri. Geulayang sering dipertunangkan (diperlombakan), termasuk pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Saat ini sedang demam di kawasan Aceh Selatan”

TAPAKTUAN, inforakyat.co – Geulayang (layang-layang, bahasa Indonesia-red) sebuah hiburan yang mentradisi bagi penggemar di Aceh, biasanya musim Geulayang ketika luah blang (setelah panen padi-red) atau di areal tanah lapang.

Permainan Geulayang ini sudah berlangsung turun temurun, dari generasi ke generasi. Khusus Aceh, memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri serta tampil beda dengan daerah lain.

Geulayang Aceh

Pantauan inforakyat.co, sejak pertengahan bulan September sampai saat ini, permainan Geulayang sedang digandrungi masyarakat Aceh Selatan, diantaranya di Kecamatan Sawang.

Selepas beraktivitas, sorenya para penggemar memadati tanah lapang, memulai menerbangkan geulayang hingga mencapai ketinggian maksimal.

Geulayang Aceh

Rasa bahagia dan kegembiraan sangat berarti, kagiatan permainan geulayang tidak mengganggu orang lain serta menjauhi diri dari perbuatan tercela dan terlarang. Desingannya memuncah, ditiup angin, senyum dan tawa serta keceriaan menjadi nuansa yang tidak terpisahkan.

"Tradisi hiburan dan permainan rakyat, berupa Geulayang sudah turun-temurun berlangsung, khusus Aceh memiliki ciri khas tersendiri. Geulayang sering dipertunangkan (diperlombakan), termasuk pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)," ujar warga Sawang, Nazwar, Minggu (12/10/2025).

Geulayang Aceh

Menurut sumber, saat ini di kawasan Aceh Selatan sedang musim sedang asyik-asyiknya warga membuat layang-layang. Bahkan sedang berlangsung sayembara perlombaan piala Keuchik.

"Ada Geulayang tunang, perebutan piala Pj Ibuk Keuchik bang. Pesertanya lumayan banyak, tembus 100 geulayang. Jenisnya hanya satu, khas Aceh, tetapi dibuat beraneka warna dan gambar. Tunang Geulayang di gampong Ujung Karang masih babak penyisihan, hadiahnya menggembirakan," imbuhnya.

Diantara rasa bahagia dan kegembiraan, timpal Safruddin, tidak jarang bernasib sedih, akibat layang-layang putus dan hilang dibawa angin.

"Udah capek-capek membuat, menghabiskan uang, bahkan ada yang membeli dengan harga fantastis, tiba-tiba putus dan hilang. Sedihnya bukan kepalang. Tapi, bagi yang menemukan berhak mengembalikan kepada si pemilik, walaupun harus memberi sedikit uang tebusan. Ini sudah menjadi aturan sejak nenek moyang," tutup Safruddin. ||

Tags terkait :

Editor : Redaksi

Kanal : Olahraga, Daerah, Budaya