“Persoalan ada oknum menolak dana abadi yang dicanangkan pemerintah, itu bersifat individual jangan kaitkan atas nama GAM, kalau memang sudah merasa hidup mapan, jangan korbankan masyarakat banyak,” ucap Tgk Mahlil Akbar.
TAPAKTUAN, inforakyat.co – Mendapat nada sumbang tentang penolakan program dana abadi yang digagas pemerintah Aceh, Ketua Komite Peralihan Aceh daerah Sha (satu), Wilayah Lhok Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Tgk Mahlil Akbar angkat bicara dan membantah keras statement oknum dimaksud.
"Persoalan ada oknum menolak dana abadi yang dicanangkan pemerintah, itu bersifat individual jangan kaitkan atas nama GAM dan korban konflik, kalau memang sudah merasa hidup mapan, jangan korbankan masyarakat banyak," ucap Tgk Mahlil Akbar melalui keterangan tertulis kepada Redaksi inforakyat.co, Senin, 27 Oktober 2025.
Pernyataan Yang disampaikan oknum Mahyu Batee Kureng tentang menolak anggaran dana abdi, sangat menyedihkan perasaan dan hati mantan kombatan serta korban konflik. Dapat dibayangkan, betapa tersayatnya hati kawan-kawan mendengar dan membaca statement itu.
"Tolong dipahami dan dimengerti, pada saat para mantan GAM dan korban konflik arus bawah mendapat sebuah harapan yang dicetuskan Mualem-Dek Fadh, terkait dana abadi, tiba-tiba suara sumbang dilontarkan. Ini jelas-jelas sangat menyakiti," papar Mahlil.
Perlu dipertegas kepada seluruh publik, walaupun kurang sependapat atau tidak setuju dengan program brilian Mualem dan Dek Fadh, mohon jangan bicara atas nama GAM, lantaran mantan kombatan dan korban konflik ban Sigom Aceh mendukung penuh program dana abadi.
Sesungguhnya, tutur Mahlil Akbar, begitu mendengar kabar tentang program dana abadi, kawan-kawan dan korban konflik merasa gembira karena pemerintah berjuang untuk memperhatikan nasib akar rumput. Justru, statement bertolak belakang itu muncul ketika itikad baik pemerintah berjuang.
Menurut Ketua KPA darah Sha Wilayah Lhok Tapaktuan itu, sangat banyak awan-kawan berdoa serta menadah tangan, agar harapan itu terkabul, tetapi belum apa-apa mulai muncul irama-irama yang kurang bersahabat dan identik provokatif dari oknum yang sudah berkehidupan mapan.
"Sangat banyak mantan kombatan dan korban konflik merindukan dana abadi. Karenanya, kami mohon pemerintah Aceh tidak terusik dengan ucapan segelintir oknum. Mari melangkah, kami senantiasa mendukung program dana abadi terealisasi dan terakomodir," tutup Mahlil. ||


