“Terdapat daerah belokan angin (shearline) serta konvergensi di sejumlah wilayah Aceh yang dapat memperkuat pembentukan awan hujan tebal. Dampaknya, hujan deras disertai petir dan angin kencang berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, serta gelombang tinggi di perairan Aceh,” kata ujar Nasrol Adil.
TAPAKTUAN, inforakyat.co– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda mengeluarkan informasi Siaga Bencana Hidrometeorologi untuk wilayah Aceh Selatan menyusul meningkatnya aktivitas monsun Asia dan gangguan atmosfer berupa gelombang Rossby Ekuator.
Kondisi ini diperkirakan memicu peningkatan intensitas hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada periode 11–20 November 2025.
Perihal tersebut disampaikan secara resmi melalui surat nomor B/ME.02.04/043/KBTJ/XI/2025 yang ditandatangani Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Nasrol Adil.
Baca Juga:
Di Aceh Tengah, Kapolda Ajak Personel Jangan Lelah Berbuat Baik, Jaga Soliditas dan Profesionalisme
Disebutkan bahwa nilai Dipole Mode Index mencapai –1,94, menunjukkan meningkatnya pola konvektif dan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Aceh.
BMKG menjelaskan, terdapat daerah belokan angin (shearline) serta konvergensi di sejumlah wilayah Aceh yang dapat memperkuat pembentukan awan hujan tebal. Dampaknya, hujan deras disertai petir dan angin kencang berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, serta gelombang tinggi di perairan Aceh.
Adapun kecamatan yang termasuk wilayah rawan potensi bencana hidrometeorologi di Aceh Selatan meliputi, Kluet Selatan, Kluet Tengah, Kluet Timur, Kota Bahagia, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Meukek, Sama Dua, Sawang, Tapaktuan, Trumon, dan Trumon Timur.
BMKG mengimbau BPBD Aceh Selatan agar segera menyosialisasikan peringatan dini ini kepada masyarakat di wilayah rawan. Sementara masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap hujan deras dan kemungkinan banjir serta longsor.
Menghindari perjalanan saat cuaca ekstrem dan menjauhi daerah aliran sungai serta tebing rawan longsor.Berlindung di tempat yang aman dan kokoh bila terjadi angin kencang.
"Kami mengingatkan masyarakat agar tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem," ujar Nasrol Adil dalam surat dimaksud. ||


