“Siswa kelas 12 SMAN Unggul Tunas Bangsa berusia 18 Tahun di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) justru memilih jalur yang sama sekali berbeda yakni membangun sebuah agensi kreatif bernama TWOPAD Creative Agency beralamat di Keude Siblah belakang Masjid At Taqwa Blangpidie”
MENJELANG Akhir pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) pemandangan soal arah pendidikan ke depan bagi kebanyakan siswa tentu masuk perguruan tinggi dan tenggelam dalam bimbel, persiapan ujian masuk perguruan tinggi, dan diskusi panjang soal jurusan.
Sebaliknya, ada seorang siswa kelas 12 SMAN Unggul Tunas Bangsa berusia 18 Tahun di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) justru memilih jalur yang sama sekali berbeda yakni membangun sebuah agensi kreatif bernama TWOPAD Creative Agency beralamat di Keude Siblah belakang Masjid Attaqwa Blangpidie.
Pria kelahiran Banda Aceh yang kini tinggal di Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie Abdya bernama Muhammad Raihan ini sejak awal tidak pernah merasa cocok dengan pola "lulus sekolah, kuliah,kerja kantoran".
Ia malah mendirikan Two Pad Creative Agency dan Alhamdulillahnya usahanya itu terus bergerak ke arah positif.Dalam perjalanan karir awalnya saja, Ia telah dipercaya menangani sejumlah klien instansi, di antaranya Polres Abdya, Bank Aceh Cabang Blangpidie, serta berbagai agenda Pemerintah Kabupaten Abdya, seperti dokumentasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Abdya 2025 dan Pekan Kreativitas Pendidikan Abdya 2025.
Dia bercerita, sejak duduk di kelas 11, Ia sudah membawa kamera ke mana-mana, menerima pekerjaan foto dan video kecil-kecilan untuk memperoleh penghasilan sendiri.
Namun, perjalanan mendirikan agensi tentu tidak semudah kedengarannya. Dalam wawancara singkat, ia bercerita bagaimana semuanya berawal dan seperti apa jatuh-bangunnya.
Berikut cerita eklusifnya. Muhammad Raihan dikenal sebagai pelaku kreatif di bidang fotografi dan videografi. Ia aktif menggarap berbagai proyek dokumentasi acara, konten promosi, hingga video kreatif untuk kebutuhan institusi dan UMKM.
Melalui pengalamannya, Raihan menekankan pentingnya visual yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai cerita.
"Saya tidak memilih antara bisnis atau pendidikan, tapi saya mencoba menggabungkan keduanya. Pendidikan tetap menjadi prioritas bagi saya, hanya saja saya memilih jalur yang lebih fleksibel. Karena itu, saya berencana melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka agar tetap bisa menempuh pendidikan secara formal sambil fokus mengembangkan agensi yang sedang saya jalankan," kata Muhammad Raihan, Senin, 29 Desember 2025.
Dari perjalanan panjang penuh penolakan dan kerja keras, akhirnya memantapkan diri membuat agensi Bernama "Twopad Creative Agency" agensi ini bergerak dibidang media, fotografi, videografi, dan digital marketing.
Agensi Twopad ini menerima layanan diantaranya, Yearbook, foto dan video Angkatan Pembuatan website Foto dan video wedding Digital marketing.
"Jalan pikiran saya sederhana, saya ingin apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat bagi orang lain. Saya meyakini bahwa nilai seseorang tidak hanya diukur dari pencapaiannya, tetapi dari sejauh mana ia memberi dampak. Prinsip ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya" (HR. Ahmad)," ucapnya tegas.
Karena itu, setiap langkah yang saya ambil, baik dalam bisnis maupun pendidikan, saya niatkan agar tidak hanya berdampak bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar.
"Untuk menjawab saya termotivasi dari mana, cita-cita dan planning kedepannya, motivasi saya muncul dari lingkungan sekitar dan pengalaman langsung di lapangan. melihat banyak potensi anak muda, UMKM, dan institusi yang belum terangkat karena komunikasi visual yang kurang tepat. Setiap proyek yang kami kerjakan memberi pelajaran penting, yakni mencoba, gagal, lalu belajar lagi," sebutnya.
Dari jatuh bangunya proses itulah yang membuat diri terus terdorong, bisa lebih kuatdan terus bangkit, hingga mencapai titik dimana sukses itu dapat diraih, sebab, setiap pencapaian tentu ada proses yang harus dilalui.
Baca Juga:
Kebut Pemulihan, Panglima TNI Kerahkan 37 Ribu Personel untuk Rekonstruksi dan Rehabilitasi Sumatera
"Kedepan saya ingin mengembangkan agensi menjadi lebih profesional dan berkelanjutan, membuka lapangan kerja, serta memastikan karya yang dihasilkan punya dampak nyata. Di saat yang sama saya tetap melanjutkan pendidikan secara formal agar praktik dan teori berjalan beriringan saya memilih jalur yang fleksibel supaya bisa fokus mengembangkan usaha sambil belajar," katanya. ||




