Listrik Padam 3 Hari, Jaringan Telkomsel Lumpuh Total, Konsumen Mengeluh dan Dirugikan

author
Sudirman Hamid

01 Oct 2025 20:33 WIB

Listrik Padam 3 Hari,  Jaringan Telkomsel Lumpuh Total, Konsumen Mengeluh dan Dirugikan
Kondisi gelap gulita menerpa rumah warga, malam ketiga listrik padam di wilayah Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, Rabu (1/9/2025). INFORakyat.co/Sudirman Hamid.
“Kalau listrik padam, baik terjadwal maupun gangguan, sinyal seluler ikut hilang, komunikasi telepon genggam terganggu, sulit dan susah, kemudian WhatsApp lambat, akses internet padam. Apalagi listrik padam dalam tenggat waktu lama,” imbuh Musa.

TAPAKTUAN, inforakyat.co – Akibat pemadaman listrik dari PT PLN (Persero) selama tiga hari, sejak Senin, 29 September sampai Rabu, 1 Oktober 2025 di sebagian wilayah Kabupaten Aceh Selatan, berdampak mengganggu aktivitas masyarakat, bahkan koneksi jaringan komunikasi jasa Telkomsel mengolah dan lumpuh total.

"Setiap mati listrik, jaringan (sinyal) Telkomsel turut terganggu dan lelet total, bahkan sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini sangat mengganggu komunikasi dan kebutuhan masyarakat," ujar Darwati penduduk Sawang kepada media ini,Rabu, 1 Oktober 2025.

Ia menyebutkan, terjadi gangguan dua kebutuhan vital ini, sangat membuat masyarakat kecewa dan merasa dirugikan. Tahun 2025 bukan lagi zaman penerangan menggunakan Damar dan bahan bakar getah tetapi sudah moderns, listrik sumbu penerangan bagi rakyat, ucapnya seraya mengatakan, di wilayah Pasieraja sampai Trumon suolai listrik aman-aman saja.

Persoalan senada juga disampaikan Musa, penduduk Kecamatan Samadua, ia mengatakan pemadaman listrik membuat sinyal ponsel hilang total.

"Kalau listrik padam, baik terjadwal maupun gangguan, sinyal seluler ikut hilang, komunikasi telepon genggam terganggu, sulit dan susah, kemudian WhatsApp lambat, akses internet padam. Apalagi listrik padam dalam tenggat waktu lama. Situasi ini benar-benar membuat masyarakat kesulitan," imbuh Musa.

Menurutnya, tower Base Transceiver Station (BTS) layanan Telkomsel seperti tidak berfungsi, semestinya pada saat suplai listrik padam, pihak penyedia jasa menyediakan pembangkit sendiri atau baterai otomatis untuk mengantisipasi gangguan jaringan.

"Nyatanya, setiap listrik padam, jaringan Telkomsel juga tidak berkutik. Kondisi ini menambah beban dan kekecewaan masyarakat, sudah kesulitan akibat listrik padam berkepanjangan ditambah lagi koneksi jaringan seluler bermasalah," ucapnya lagi.

ILUSTRASI: Jaringan seluler jasa Telkomsel terganggu akibat listrik padam.

Dapat dibayangkan, tambah sumber, akibat listrik padam dan jaringan Telkomsel mengolah, dampaknya sangat dirasakan masyarakat, kalangan belajar daring, usaha berbasis internet, hingga komunikasi darurat.

"Pihak perusahaan benar-benar melukai hati masyarakat, tanpa pertimbangan dan memastikan kualitas layanan. Ini menjadi biang merugikan aktivitas masyarakat di berbagai sektor," celetuk Musa.

Sementara itu, Ketua HMI Cabang Tapak Tuan, Muhammad Haikal Qadri, juga menilai Telkomsel gagal memastikan kualitas layanan berbuntut menyusahkan rakyat.

Anehnya lagi, tutur Haikal Qadri, sejak listrik padam baru menyala sekitar pukul 05.00 WIB pagi, kemudian mati lagi pada pukul lebih kurang 08.20 WIB.

"Kondisi tersebut jelas-jelas membuat warga kebingungan, seharusnya kalau padam pada siang hari, malamnya bisa dihidupkan. Ini soal komitmen dan tanggung jawab. Begitu juga Telkomsel, bukan hanya sekedar menangguk untung, tetapi perlu memastikan infrastruktur dan perlengkapan memadai dalam melayani kebutuhan konsumen," ungkap Haikal Qadri.

Semestinya, cetus Ketua HMI, pada setiap titik BTS disiagakan cadangan daya agar tetap berfungsi saat listrik padam, bukan malah hancur-hancuran dan membuat masyarakat dikeluhkan," tegasnya.

Haikal mendesak pihak manajemen mengevaluasi menyeluruh terhadap seluruh BTS di Aceh Selatan. Ia juga meminta pemerintah daerah dan DPRK setempat ikut mengawasi persoalan ini, agar kondisi buruk ini dapat diatasi.

"Perusahaan sebesar selevel Telkomsel tidak boleh kesulitan menyediakan genset atau baterai cadangan. Ini bukan sekadar soal sinyal, tapi hak konsumen untuk mendapatkan layanan komunikasi yang layak dan baik, suara masyarakat harus diindahkan," pungkasnya. ||

Tags terkait :

Editor : Redaksi

Kanal : Daerah, Komunitas, Peristiwa