“Pada prinsipnya, dan tidak mengecilkan bencana banjir, saat ini Aceh Selatan baik-baik saja, tidak ada warga kelaparan, rumah hancur akibat banjir, silahkan cek ke lapangan,bahkan pengungsi sudah kembali beraktivitas, persoalan bupati Umroh terlalu dibesar-besarkan, saya tidak punya kepentingan dan bertindak netral,
TAPAKTUAN | inforakyat.co – Mantan aktivis dan anggota DPRK Aceh Selatan, Zirhan, SP menanggapi gencar pemberitaan media terhadap keberangkatan Bupati Aceh Selatan H.Mirwan, S.E, M. Sos melaksanakan ibadah umrah ke Baitullah di saat bencana melanda, sebenarnya itu berlebihan.
Ia menilai, pemberitaan terhadap Bupati Mirwan terlalu dibesar-besarkan sehingga menimbulkan kegaduhan yang luar biasa, sementara kondisi di Aceh Selatan tidak separah sebagaimana yang diberitakan. Ini merupakan gambaran nyata, bukan mencari sensasi ditengah badai yang menguncang.
Buktinya, saat ini Kabupaten Aceh Selatan masih dalam keadaan baik-baik saja. Pemerintahan masih berjalan normal sebagaimana biasanya, pelayanan kesehatan dan pendidikan masih berjalan optimal, tidak ada kelumpuhan, bahkan transportasi ke Bulohseuma sudah terbebas dari keterisoliran.
Harus diakui dan dicermati dengan bijak, kondisi Aceh Selatan jauh berbeda dengan daerah lain, seperti Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Gayo Lues dan lain-lain.
"Saudara-saudara kita di sana masih mengungsi, bantuan logistik belum semuanya terpenuhi terdistribusi, dan rumah sakit masih lumpuh total. Ruas jalan putus. Sampai saat ini masih ada desa yang belum terjangkau, bahkan ada warga lagi ke hutan. Caba lihat Aceh Selatan, bantuan tersalur dengan baik, kerja keras pemerintah, TNI-Polri cukup maksimal dalam penanggulangan bencana banjir," beber Zirhan melalui keterangan tertulis kepada inforakyat.co, Senin, 7 Desember 2025.
Sementara di wilayah tengah saat ini ada ratusan ribu warga yang butuh penanganan segera dan belum bisa di akses lewat jalur darat, BBM langka dan mahal, listrik belum normal, pemerintahan belum berjalan normal.
"sudah 12 hari bencana terjadi, kondisi belum pulih sepenuhnya, seharusnya ini menjadi fokus pemerintah, bukan memframing H. Mirwan umroh," imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan anggota DPRK Aceh Selatan yang diketahui netral itu menjelaskan, pihaknya sepakat apa yang dilakukan Bupati Mirwan umrah secara etika tidak tepat waktunya karena sedang dalam kondisi bencana. Tetapi terlalu fokus pada pemberitaan Bupati umrah, melupakan desakan terhadap pemerintah pusat agar segera menetapkan status bencana Nasional di Aceh.
"Seharusnya tokoh-tokoh di Aceh dan luar Aceh, fokus pada desakan agar pemerintah Pusat menetapkan bencana Nasional di Aceh, bukan terlena dan lalai dengan isu Bupati Aceh Selatan umrah, sadar atau tidak sadar, kita terbuai pada isu bupati, padahal itu sudah menjadi kewenangan Mendagri," ujar Zirhan.
Melalui rubrik ini, pihaknya mengajak semua pihak agar fokus pada penanganan bencana yang terjadi di Aceh. Jangan terbius pada satu sisi.
"Sudah 12 hari bencana terjadi, tapi penanganan masih belum maksimal, mari sama sama kita fokus membantu saudara kita, Aceh Tamiang luluh lantas, kabupaten lain juga mengalami nasib serupa, Alhamdulillah beberapa kabupaten/kota di pantai Barat Selatan sedikit lebih tenang," urainya lagi.
Terkait dengan Bupati Mirwan, biarkan kemendagri yang memprosesnya, jangan hanya isu Bupati Aceh Selatan umrah, kita lupa bahwa bencana Aceh masih butuh penanganan ekstra.
"Saya tidak bermaksud membela bupati Mirwan, tetapi mengajak kita semua berpikir jernih dan mengutamakan penanggulangan bencana di daerah-daerah yang masih lumpuh," tutup Zirhan. ||




