“Kini sawah berubah wujud menjadi gurun lumpur, sorum kendaraan bermotor dilumuri lumpur, rumah-rumah penduduk juga tertimbun lumpur, bahkan genangan air masih tersisa dan belum mengering”
PIDIE JAYA | inforakyat.co – Ternyata bukan gambaran diksi, kondisi di Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, masih terlihat endapan lumpur di sepanjang jalan nasional Banda Aceh-Medan, Sumatera Utara.
Persawahan yang dulunya hijau ditumbuhi tanaman pagi, sekarang bak gurun lumpur, rata tanpa batasan pematang, rumah-rumah penduduk masih terlihat tergenang lumpur hingga H+15 peristiwa bencana banjir menerjang wilayah itu.

Toko-toko, termasuk kendaraan roda dua di sorum ikut jadi sasaran, kondisinya kumuh dilumuri lumpur. Sebagian material sedang dilakukan pembersihan, begitu juga rumah penduduk harus dilakukan pembersihan ekstra dari genangan lumpur yang mengeras.

Pantauan media ini, Rabu, 10 Desember 2025, peralatan rumah tangga menjadi kotor hingga terlihat bagaikan barang rongsokan, para pengungsi masih antrian saat makan siang di Posko penanganan bencana.
Perjalanan yang melelahkan, namun tidak selelah dan segetir penderitaan yang dialami korban dan korban terdampak. Senyum anak-anak yang dulunya ceria, kini hanya hempasan air mata dalam genggaman kepahitan.

Seperti itulah adanya, gambaran yang terlihat di sepanjang jalan. Belum lagi di kawasan pedalaman. "Bencana alam lebih parah di kawasan pedalaman bang, rumah-rumah penduduk dipenuhi lumpur. Aceh Utara, Panton Labu, Arakundo, Langsa sampai Aceh Tamiang sedang diselimuti masa duka," ungkap Muhammad Ridho, mengaku penduduk Lhok Nibong. ||




